Harga Telur Ayam di Kendal Naik hingga Rp33.000 per Kilogram, Ini Penyebabnya
Harga Telur Ayam di Kendal Naik hingga Rp33.000 per Kilogram. (Foto: Istimewa) |
KENDAL, LKT News - Dalam waktu dua pekan ini harga telur ayam di Kendal terus mengalami kenaikan, bahkan kini harganya sudah mencapai Rp33.000 per kilogram.
Padahal sebelumnya harga terlur ayam sempat dijual Rp18.000 per kilogram. Tidak hanya telur ayam, harga minyak goreng dan harga cabe rawit merah mengalami kenaikan yang sama.
Pantauan di Pasar Pagi Kaliwungu harga telur ayam yang awalnya Rp18.000 naik menjadi Rp33.000 per kilogram.
Baca Juga: Naik Drastis, Harga Minyak Goreng Curah di Kendal Tembus Rp19.000 Per Kilogram
Sedangkan harga minyak goreng dari harga Rp13.000 menjadi Rp19.000 dan harga cabe rawit dari Rp60.000 naik menjadi Rp80.000 per kilogramnya. Untuk komoditas lainya semua mengalami kenaikan antara 10%.
Tutik, pedagang di Pasar Pagi Kaliwungu menuturkan, kenaikan harga sembako ini sudah dua pekan ini.
"Padahal stok telur ayam stok melimpah namun harganya naik. Ini karena sudah dari pemasoknya sudah naik tinggi, akibatnya pembelian berkurang biasanya dua peti habis dalam satu hari sekarang dua peti dua hari juga tidak habis," terangnya.
Hal ini juga disampaikan oleh pedagang sembako, Suwatik mengatakan, saat ini yang harganya naik turun adalah telur ayam. Sementara harga minyak goreng dan harga cabe rawit sudah hampir satu bulan naik namun bertahan harganya.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal Ferinando Rad Bonay mengatakan, kenaikan harga telur ayam disebabkan karena banyak ayam petelur di peternak yang mati diserang penyakit.
"Produksi telur menurun sementara permintaan banyak sehingga mempengaruhi harga telur dipasaran," ujarnya.
Feri menambahkan, untuk harga minyak goreng saat ini juga mengalami kenaikan namun pihaknya dalam waktu dekat akan mengadakan operasi pasar yang akan di sebar di tiga titik.
Baca Juga: Atasi Lonjakan Harga, 3.180 Liter Minyak Goreng Disiapkan Pemkab Kendal
"Untuk minyak goreng memang naik tapi kita akan lakukan operasi pasar di meteseh Boja, Botomulyo Cepiring dan Gondang Patean. Namun karena keterbatasan jatah dari provinsi maka tidak bisa melakukan operasi pasar di pasar tradisional," pungkasnya. (Adib Auliawan Herlambang)
FOLLOW LKTNEWS.COM DI GOOGLE NEWS.