Sungai Kendal Meluap, Ratusan Rumah di 10 Kelurahan di Kecamatan Kota Kendal Terendam Banjir
Salah satu kelurahan di Kendal terendam banjir. (Foto: Kompas) |
KENDAL, LKTNews.com - Sebanyak sepuluh kelurahan di wilayah Kecamatan Kota Kendal terendam banjir. Tercataat ada 200 rumah lebih yang tersebar di Kelurahan Trompo, Kebondalem, Pegulon, Langenharjo, Kalibuntu, Pakauman, Ngilir, Balok, Patukangan, dan Bandengan terendam banjir akibat luapan Sungai Kendal.
Ketinggian banjir diperkirakan mencapai 20-30 sentimeter yang menggenangi permukiman dan jalan raya. Beberapa kantor kelurahan dan tempat usaha juga ikut terendam, di antaranya Kantor Kelurahan Patukangan yang berada di sebelah utara Masjid Agung Kendal.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kendal, Sigit Sulistyo menerangkan, banjir kali ini yang pertama kali terjadi pada 2022. Kebanyakan bencana yang terjadi sejak Januari-Februari adalah tanah longsor dan angin kencang.
Banjir yang dialami sejumlah kelurahan di wilayah Kecamatan Kota Kendal ini dikarenakan curah hujan yang tinggi di wilayah Kendal bagian atas. Mulai dari Pegandon, Pageruyung, Singorojo, Boja, Limbangan, Patean, dan Sukorejo.
"Dari 3 sungai, Sungai Kancar, Penut dan Bego, aliran jadi satu di Bendung Trompo sehingga harus dibuka dua. Air jadi meluap," terangnya.
Sigit berharap, kondisi ini tidak berlangsung lama, supaya masyarakat bisa segera beraktifitas kembali.
"Enggak ada dapur umum, karena masih terkendali. Ketinggian air juga masih relatif aman 20-30 sentimeter, warga masih bisa beraktifitas," terangnya.
Sementara warga Patukangan, Khotimah mengatakan, wilayahnya di RT 9 RW 3 sudah menjadi langganan banjir jika Sungai Kendal meluap. Katanya, dalam semusim bisa terjadi 15 kali banjir yang merendam puluhan rumah di wilayahnya. Dengan ketinggian banjir mencapai di atas lutut orang dewasa.
Khotimah menyebut, banjir kali ini yang pertama kali datang di 2022. Diperkirakan air mulai menggenangi permukiman pada, Jumat dini hari setelah diguyur hujan deras beberapa jam.
"Semalam jam 22.00 setelah hujan deras, air belum masuk. Kemungkinan air mulai masuk kampung setelah jam 12 malam. Enggak hujan (tengah malam), tapi sorenya hujan deras," terangnya.
Ketinggian banjir kali ini masih di bawah batas lantai teras rumah-rumah warga yang sudah ditinggikan. Namun demikian, dapur belakang milik Khotimah terendam air karena belum dilakukan peninggian.
Aktivitas masyarakat pun terganggu dalam beberapa jam sejak malam hari.
"Sini memang langganan banjir, sudah 5 kali sepertinya pada musim penghujan ini. Enggak tahu harus gimana lagi, masyarakat sudah berupaya meninggikan lantai rumah supaya air gak masuk," tutur dia. (Edi Prayitno/Kontributor Kendal)
FOLLOW LKTNEWS.COM DI GOOGLE NEWS.