Wanita Tewas di Darupono Ternyata Santriwati Ponpes, Ibu Korban Ungkap Fakta Baru tentang Motif Pelaku | LKTNews.com

Wanita Tewas di Darupono Ternyata Santriwati Ponpes, Ibu Korban Ungkap Fakta Baru tentang Motif Pelaku

Wanita Tewas di Darupono Ternyata Santriwati Ponpes, Ibu Korban Ungkap Fakta Baru tentang Motif Pelaku
Penemuan mayat wanita di Kebun Darupono, Kaliwungu Selatan, Kendal, Jateng. (Foto: Istimewa)

KALIWUNGU SELATAN, LKTNews.com - SNH (19), wanita muda yang ditemukan tewas di kebun Desa Darupono, Kaliwungu Selatan, Kendal, Jateng, pada Kamis (17/10/2024) ternyata seorang santriwati dan hafizah disalah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kecamatan Ngampel Kendal, Jateng. Kejadian tragis ini diduga merupakan kasus pembunuhan dan pemerkosaan.

Kabar ini menghancurkan hati keluarga korban, terutama ibunya, Rohmatun, yang awalnya tak percaya bahwa putrinya meninggal dengan cara yang begitu memilukan. 

"Awalnya saya nggak percaya itu anak saya, sampai polisi datang dan memastikan bahwa itu memang anak saya yang meninggal," ujar Rohmatun ketika ditemui di rumahnya di Gempolbapang, Brangsong, Kamis (17/10/2024).

Rohmatun mengungkapkan bahwa SNH adalah seorang hafizah yang sudah dua tahun mengabdi di pondok pesantren setelah lulus sekolah. Selain mengaji, putrinya juga bekerja sebagai penjahit di pesantren tersebut.

Baca Juga: Terungkap! Mayat Perempuan yang Ditemukan di Kebun Darupono Kasela Ternyata Warga Brangsong

"Dia sudah mengabdi sekitar dua tahun di sana setelah lulus SLTA," cerita Rohmatun.

Rohmatun mengingat, SNH sempat pulang pada Sabtu (12/10/2024) untuk mengikuti acara haul di rumah. Setelah acara selesai, ayahnya mengantar SNH kembali ke pondok pada Minggu (13/10/2024). Ia tak menyangka kejadian tragis ini akan menimpa putrinya, yang diduga menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan. 

"Dia sempat pulang Sabtu pagi, setelah acara selesai, ayahnya yang antar kembali ke pondok," tutur Rohmatun dengan pilu.

SNH sudah menyelesaikan hafalannya dan keluarga sedang merencanakan tasyakuran pada bulan November mendatang. 

"Putri saya sudah selesai hafalannya, rencananya bulan depan kami akan adakan bancakan, tapi kok malah ada kejadian seperti ini," ucap Rohmatun dengan suara lirih.

Rohmatun juga tidak merasa ada yang aneh pada putrinya saat itu, meskipun ia sempat merasa sedikit gelisah ketika SNH mendesak ingin kembali ke pondok segera setelah acara haul selesai. 

"Setelah acara selesai, dia minta diantar ke pondok malam itu juga. Kami sebenarnya menyarankan untuk pulang besok saja," tambahnya.

Baca Juga: Kronologi Penemuan Mayat Perempuan Setengah Telanjang di Darupono Kasela: Luka di Kepala dan Leher

Lebih lanjut, Rohmatun mengaku bahwa belum lama ini SNH berkenalan dengan seorang pria melalui Instagram. Pria tersebut berasal dari Pati dan memiliki pesantren. Usianya juga lebih tua dari SNH. 

"Saya sempat lihat chattingan mereka di HP. Katanya dari Pati dan punya pondok pesantren," ungkap Rohmatun.

Keluarga korban di RSUD Kendal
Keluarga korban di RSUD Kendal. (Foto: Istimewa)

Rohmatun menjelaskan bahwa hubungan anaknya dengan pria tersebut dimulai dari perkenalan lewat Instagram. Mereka sering berkomunikasi saat SNH memegang handphone. 

"Anak saya bilang mereka sudah kenalan di Instagram cukup lama, tapi saya lupa namanya siapa," tambahnya.

Rohmatun juga menyebut bahwa pria tersebut pernah berencana mampir ke rumah dan mengajak SNH ke Pekalongan untuk bertemu Habib Luthfi, tapi rencana itu batal karena acara haul. 

"Katanya mau ajak anak saya ke Pekalongan, tapi karena ada acara, nggak jadi," imbuhnya.

Ayah SNH, Akip, mengatakan bahwa ia mengantar langsung putrinya ke pondok pada Minggu malam. 

"Saya antar malam, sekitar jam setengah sepuluhan. Saya sudah pastikan anak saya masuk pondok, tapi pondoknya ketat. Jadi saat dengar kabar ini, badan saya langsung lemas," ungkapnya.

Kedua orang tua SNH berharap agar pelaku segera ditangkap dan mendapatkan hukuman yang setimpal. 

Baca Juga: Mayat Perempuan Ditemukan di Kebun Desa Darupono Kasela, Diduga Korban Pembunuhan dan Pemerkosaan

Sebelumnya, jasad seorang perempuan ditemukan di kebun Desa Darupono, dan belakangan diketahui bahwa korban adalah SNH, seorang santriwati hafizah. Kepala Desa Brangsong, Asnawi, mengonfirmasi bahwa SNH memang mondok di salah satu pesantren di Ngampel.

Kapolsek Kaliwungu, AKP Edi Sukamto Nyoto, mengungkapkan bahwa saat ditemukan, korban tidak membawa identitas. Dugaan awal, SNH menjadi korban pemerkosaan sebelum akhirnya dibunuh. 

Saat ini, Polres Kendal masih terus menyelidiki kasus ini untuk mengungkap pelaku di balik kejahatan ini.

FOLLOW LKTNEWS.COM DI GOOGLE NEWS.

Previous Post